Monday, March 8, 2010

40 hari

Bismillah.....

22 Desember 2009 bertepatan dengan hari Ibu,saya berniat
membelikan Ibu saya kue tart.Tapi niat itu urung dilakukan
karna saya berpikir nanti saja sekalian merayakan ultah
Ibu tanggal 3 maret dan ultah saya 9 maret, yah...mungkin
semacam syukuran kecil-kecilan.

Beberapa hari setelah mother's day,pulang dari tempat
beraktifitas saya dapat surprise yg menarik.Setelah sekian
lama Ibu tiba-tiba memasak makanan kesukaan saya,padahal
beliau dalam keadaan sakit tapi memaksakan diri untuk
memanjakan anak bungsunya ini.

Awal 2010 saya sempat beberapakali pulang larut malam,tapi
Ibu selalu setia menunggu kepulangan saya dan itu sudah
dilakukannya sejak dulu.Dan dalam keadaan kurang sehat
lagi-lagi beliau memaksakan diri begadang untuk menanti
saya mengetuk pintu.

18 Januari 2010 Ibu dirawat yg diharapkan tentunya
kesembuhan.23 Januari 2010 dengan sangat memaksa beliau
meminta pulang dengan berusaha melepasakan infus
ditangannya. Saya dan kakak-kakak sepakat pada hari itu
membawa Ibu pulang dari Rumah Sakit.Dalam perjalanan saya
melihat pancaran kebahagiaan di wajah Ibu.

Satu jam kemudian sesudah sampai di rumah,rasa khawatir
kehilangan itu benar-benar hadir,karna Ibuku tersayang
menghadap sang Khalik.

Hari ini 3 maret 2010 adalah hari kelahiran Ibu dan juga
40 harinya beliau berpulang.
40 hari sudah sosok yg melahirkanku itu pergi
40 hari sudah tempat aku berkeluh kesah,motivator
terbaikku,koki paling hebat bagiku dan yang selalu
menunggu kepulanganku. ..Saat ini dan selamanya cukup saya
rindukan,doakan dan saya kenang...

jangan pernah ada kata menunda untuk membahagiakan
orangtua,menunda jika kita sudah sukses atau menunda
sampai kita punya waktu dan materi yg melimpah karna
merasa orangtua akan lebih berbahagia dengan hal itu.Tapi
sebenarnya orangtua bahagia jika anaknya merasa bangga
telah dilahirkan dan dibesarkan oleh sosok orangtua
seperti mereka.

Posted by: "fahmi ahmad wiguna" fampi_br@plasa.com


sumber : milis sekolah kehidupan

Keutamaan Bersedekah Kepada Faqir Miskin Yang Tidak Meminta

Bismillah...

Suatu hari di salah satu bagian ibukota terjadi peristiwa kebakaran di malam
hari yang melanda sebuah rumah keluarga kaya raya, yang mana seluruh penghuni
rumah termasuk pemiliknya mati terbakar didalam rumah tsb. Para penghuni rumah
tsb sudah berusaha keluar dari rumah namun karena semua pintu keluar sudah
terkepung api dan jendela-jendela yang ditralis besi yang kuat maka mereka tidak
bisa keluar.

Walaupun penghuni rumah tsb tidak pernah mau bergaul dengan para tetangga
apalagi menolong tetangga yang sedang kesusahan, para tetangga rumah tsb tetap
berusaha menolong mereka dg membawa linggis, namun karena terlampau kuat tralis
besi jendela rumah tsb, maka sia-sialah usaha mereka untuk menolong.


Apa yang terjadi kepada keluarga kaya tsb bisa menjadi pelajaran yang berharga
untuk kita semua yang mengaku beriman kepada Allah,SWT dan hari pembalasan bahwa
untuk hidup bahagia dengan harta yang berlimpah aman dari maling,pencurian atau
perampok adalah bukan dengan memasang tralis-tralis besi yang kuat di dalam
rumah kita tapi kita harus menjalankan apa yang sudah diperintahkah dalam
Al-Qur'an dan Sunnah yaitu melaksanakan Zakat,Infaq atau Shodaqah dari sebagian
harta kita kepada para faqir miskin baik yang meminta-minta maupun tidak meminta
kepada kita, khususnya di lingkungan sekitar kita.


Firman Allah,SWT dalam Al-Qur'an Qs. 2 : 273 :

" Berinfaqlah kepada orang-orang faqir yang terikat oleh jihad di jalan Allah,
mereka tidak dapat berusaha di muka bumi , orang yang tidak menyangka mereka
orang kaya karena memelihara diri dari meminta-minta, kamu kenal mereka dengan
melihat sifat-sifatnya , mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan
apa saja harta yang kamu nafkahkan (di jalan Allah) , maka sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui."


Dari ayat di atas jelas bahwa Allah,SWT memerintahkan kepada kita untuk
menafkahkan sebagian dari harta kita kepada para faqir miskin baik yang meminta
maupun tidak meminta tapi kita tahu mereka membutuhkan pertolongan dari
tanda-tanda mereka dalam kehidupannya sehari hari.


Apalagi jaman sekarang ini yang mana banyak sekali orang yang miskin yang untuk
makan sehari-hari saja mereka harus berjuang dari pagi s/d sore namun masih
kekurangan makan karena masih harus membayar mahalnya sewa kontrakan rumah,
namun mereka enggan meminta-minta kepada orang kaya. Orang-orang miskin seperti
inilah juga harus kita bantu, mungkin minimal dengan memberikan sebagian makanan
yang ada di rumah kita, bukankah ini perintah Baginda Nabi Kita Muhammad,SAW
kepada kita ummatnya?


Ulama terkenal Imam Habib Abdullah Hadad dalam kitabnya "Nasihat Agama dan
Wasiat Iman " dalam Bab Zakat,Infaq dan Sedekah mengatakan bahwa orang yang
tidak mau mengeluarkan zakat,infaq atau sedekah terhadap sebagian hartanya akan
mengalami hal-hal sebagai berikut :


1.Harta tsb bisa menjadi sumber bahaya, fitnah dan bencana.
2.Harta tsb terangkat berkahnya.
3.Harta tsb bisa menjadi sumber dari segala perbuatan dosa.
4.Hidup penuh gelisah dan keluh kesah, merasa bosan dg ketentuan Allah,SWT.
5.Dikhawatirkan meninggal dalam keadaan Suul Khatimah (keluar dari agama Islam).
6.Di akhirat harta yang tidak dikeluarkan zakatnya akan menyiksa yang empunya
harta tsb di neraka.

Mohon maaf atas segala kekurangan,

Walllahua'lam

Al-Faqir


http://alihozi77.blogspot.com

suber: milis sekolah kehidupan

14 PRINSIP MUTU DEMING

Bismillah...

Deming menawarkan empat belas prinsip kunci bagi manajemen untuk
meningkatkan efektivitas bisnis. Poin-poin ini pertama kali disajikan
dalam bukunya Out of the Crisis.

1. Buat tujuan yang mantap untuk meningkatkan produk dan pelayanan,
dengan maksud untuk menjadi lebih kompetitif dan bertahan dalam bisnis,
dan untuk menyediakan pekerjaan.

2. Adopsi Filosofi Baru. Kita berada dalam zaman ekonomi baru. Manajemen
harus bangun dan menerima tantangan, harus belajar bertanggung jawab
mereka, dan menggunakan kepemimpinan untuk menciptakan perubahan.

3. Hentikan ketergantungan pada inspeksi untuk mencapai kualitas.
Hilangkan kebutuhan akan pemeriksaan mendasar secara massal, ciptakan
produk yang berkualitas sejak awal.

4. Akhiri praktik melakukan bisnis berdasarkan harga. Sebaliknya,
minimalkan biaya total. Bergeraklah ke arah pemasok tunggal untuk setiap
satu item, ciptakan hubungan jangka panjang berdasarkan kesetiaan dan
kepercayaan.

5. Tingkatkan kualitas produk dan pelayanan secara konstan dan
berkesinambungan, tingkatkan kualitas dan produktivitas, dan dengan
demikian biaya terus-menerus mengalami penurunan.

6. Lembagakan pelatihan di tempat kerja.

7. Lembaga kepemimpinan. Tujuan pengawasan haruslah untuk membantu
manusia, mesin-mesin, dan peralatan untuk melakukan pekerjaan yang lebih
baik
. Tingkatkan kualitas dari pengawasan manajemen dan pengawasan
pekerja produksi.

8. Hilangkan rasa takut, sehingga setiap orang dapat bekerja efektif
untuk perusahaan.

9. Hancurkan penghalang antar departemen. Orang-orang dalam penelitian,
desain, penjualan, dan produksi harus bekerjasama sebagai sebuah tim,
untuk mengantisipasi hasil produksi dan penggunaannya, dengan demikian
masalahnya bisa dideteksi secara dini dalam proses menghasilkan produk
atau jasa.

10. Hilangkan slogan-slogan, desakan, dan target untuk angkatan kerja
meminta tanpa cacat dan tingkat produktivitas baru. Nasihat seperti itu
hanya menciptakan hubungan yang berlawanan, sebagai bagian terbesar dari
penyebab rendahnya kualitas dan produktivitas rendah milik sistem dan
dengan demikian berada di luar kuasa tenaga kerja.

11. a. Hilangkan bekerja berdasarkan standar (kuota) di lantai pabrik.
Gantikan dengan kepemimpinan.

b. Hilangkan manajemen berdasarkan tujuan. Hilangkan manajemen dengan
angka-angka, numerik tujuan. Gantikan dengan kepemimpinan.

12. a. Hapus hambatan yang merampok pekerja per jam haknya untuk
kebanggaan pengerjaan. Tanggung jawab pengawas harus diubah dari angka
yang jelas terhadap mutu.

b. Hapus hambatan yang merampok orang di manajemen dan di rekayasa hak
mereka untuk kebanggaan pengerjaan. Ini berarti, antara lain,
"penghapusan tahunan atau jasa penilaian dan manajemen dengan
tujuan.

13. Institut program pendidikan dan perbaikan diri yang kuat.

14. Letakkan semua orang di perusahaan untuk bekerja dan mencapai
transformasi. Transformasi adalah tugas semua orang.

"Pelatihan besar-besaran diperlukan untuk menanamkan keberanian
untuk melanggar tradisi. Setiap kegiatan dan setiap pekerjaan adalah
bagian dari
proses. "

filosofi petualang

Bismillah.....

A wise man climbs fuji once, only a fool climbs it twice.
Orang bijak mendaki gunung fuji satu kali, hanya orang bodoh yang
mendaki dua kali.
Pepatah kuno gunung fuji

Perjalanan seribu langkah dimulai dengan melangkah kaki pertama.
Pepatah kuno chinese

You can't cross the sea merely by standing and staring at the water.
Kau tidak dapat menyeberangi lautan hanya dengan melihat dan menatapi
air.
Rabindranath Tagore

Adventure is not outside man; it is within.
Petualangan bukan berasal dari luar, hal itu ada di dalam
David Grayson

There is no shortcut to the top
Tidak ada jalan potong untuk sampai ke puncak
Ed viesturs

Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari
betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah.
Thomas Alfa Edison

Let me win, but if I cannot win, let me be brave in the attempt
biarkan aku menang, jika tidak bisa menang, biarkan aku mencoba nya.

Special Olympics Motto

Ada yang mau nambahin?

INOVASI TIADA BATAS

Bismillah...

Jangan pernah bilang kalau perkembangan kreatifitas dan inovasi anak

negeri di bidang teknologi informatika jauh ketinggalan dibanding
sumber daya manusia dari negara lain, di hadapan para narasumber Kick
Andy episode ini. Anda bisa saja langsung diseret ke tempat mereka dan
dibuat bengong dengan sejumlah produk TI mutakhir hasil karya
“kecanggihan” otak mereka.
Salah satu contohnya, empat remaja kelas tiga SMK Negeri I Surabaya
ini. Irene Erlyn Wina Rachmawan, Putri Dyah Citra Nur Kumala Sari,
Rara Indah Permatasari dan Mochamad Basofi Eko Nugroho. Siswa-siswi
jurusan rekayasa perangkat lunak dan multimedia ini, sudah sangat jago
aplikasi bahasa pemrograman berbasis Java. Untuk sekedar membuat game
dan kamus digital untuk handphone, bukan sesuatu yang sulit bagi
mereka. Bahkan mereka punya pengalaman unik dan dahsyat saat terpilih
sebagai siswa program pertukaran antara Indonesia dengan Kamboja dan
Vietnam tahun 2009 lalu. Di dua negara itu, mereka bukannya duduk
sebagai siswa, namun justru berposisi sebagai pengajar, bagi para
mahasiswa teknik elektro dan sains terapan di kampus teknik dua negara
tersebut!

Sementara dari Universitas Bina Nusantara Jakarta, dua tim TI
mahasiswa serta alumnus dari kampus ini juga sudah mampu “bersuara
lantang” di kancah kompetisi teknologi informatika dan multimedia
dunia. Yang lebih membuat salut lagi, teknologi kecerdasan ciptaan
mereka, dibuat berdasarkan empati kepada para kalangan yang memiliki
keterbatasan fisik. Eye-B Pod karya Stanley Audrey, Victor dan
Josphine Klara misalnya. Perangkat lunak ini dibuat berdasarkan
kepedulian mereka pada keinginan kaum tuna daksa, yang tak memiliki
lengan namun tetap berhasrat tinggi pada komputer. Mereka bertiga
membuat aplikasi pengganti mouse dan keyboard komputer, dengan
mengandalkan gerakan bola mata serta kedipan!

Sementara produk MLM for the Blind, dari namanya saja pasti sudah
ketahuan apa dasar pertimbangan penciptaan aplikasi ini. Yup, Erik
Taurino Chandra, Rico Wijaya dan Yudhi merekayasa perangkat keras dan
lunak sekaligus, untuk membuat para tuna netra memiliki alat pembaca
buku digital portabel. Alat ciptaan mereka ini, mampu menerjemahkan
tulisan elektronik atau artikel e-book ke dalam huruf Braille, dan
enaknya bisa ditenteng-tenteng kemana saja oleh teman-teman tuna
netra. Masalah keterbatasan bahan bacaan bagi para tuna netra, diatasi
oleh kreatifitas dahsyat mereka bertiga.

Tak mau kalah dari para jago TI berfisik normal, Eko Ramaditya Adikara
juga membuat kita berdecak kagum. Setelah mendemonstrasikan
kecanggihan kinerja MLM for the Blind, Rama yang tak bisa melihat
sejak lahir ini ternyata juga memperlihatkan hasil karyanya. Rama
adalah tuna netra yang berprofesi sebagai seorang sound engineer
digital, alias komposer musik digital yang harus menggunakan komputer
juga. Prestasinya tak tanggung-tanggung. Ia berhasil menyisihkan
ribuan sound engineer pada kompetisi pembuatan ilustrasi musik untuk
game digital Super Mario Galaksi keluaran Nintendo serta sejumlah game
online lain seperti Ragnarok dan Final Fantasy VII.

Sementara 2 narasumber lain asal Bandung, juga tak kalah inovatif. Tim
TI mahasiswi ITB yang berjuluk Putri Petir misalnya, menciptakan game
interaktif yang berbasis kepedulian pada pelestarian seni dan budaya
tradisional Indonesia. Mereka berhasil membuat Tari Saman Digital,
yang dibuat serupa dengan game Dance-Dance Revolution. Jika saja
aplikasi ini sudah mampu diproduksi secara massal, tak pelak game
tarian yang bernama keren Thousand Hand Revolution ini, merupakan
salah satu gerakan memperkenalkan seni budaya asli Indonesia yang
dilakukan secara efektif dan menyenangkan.

Narasumber satunya dari Bandung, adalah komunitas anak muda pecinta TI
sekaligus asas Bhineka Tunggal Ika, ABIGDEV. Komunitas yang juga
perusahaan pengembang game digital ini, telah memiliki 8 produk game
digital yang tersebar dan dimainkan di situs-situs jejaring sosial
secara online. Dua di antaranya adalah game bisa dipakai sebagai
permaainan an sich sekaligus sebagai sarana pembelajaran dan
pengenalan berbagai adat istiadat, seni budaya dan kekayaan
tradisional warisan nenek moyang di berbagai suku dan daerah
Indonesia. Angklung Heroes dan Nusa Challenge, adalah produk yang
lahir didasari keprihatian Fajar Persada Supandi dan teman-temannya di
ABIGDEV, terhadap isu klaim budaya Indonesia oleh Malaysia beberapa
waktu lalu, serta langkanya game yang “berbicara” tentang kekayaan
budaya Indonesia.

Dan narasumber berikutnya, adalah perusahaan pencipta ribuan perangkat
lunak pembelajaran matematika dan sains terapan untuk kalangan pelajar
SD, SMP dan SMA serta SMK. Pesona Edukasi, terbukti menjawab keraguan
lemahnya kreatifitas dan inovasi teknologi informatika dan multimedia
SDM Indonesia secara nyata. Siapa sangka, Pesona Edukasi telah
mengekspor ribuan software pendidikan hingga ke 23 negara dunia? 3500
sekolah dalam negeri juga telah mengaplikasikan produk TI mereka dalam
mata pelajaran matematika dan fisika. Dan berbagai penghargaan dari
pemerintah negara-negara di 5 benua serta pengakuan PBB, telah mereka
raih. Dan semua karya ciptaan ini, murni hasil kerja keras anak
negeri.
Terbitkan Entri

Jadi, masih adakah yang meragukan kualitas “otak” bangsa Indonesia di
bidang Teknologi Informatika dan Multimedia?

Gift for Myself

Bismillah...

Seseorang yang sanggup menghargai
dirinya pasti akan lebih mampu untuk menghargai orang lain. Karena perang
terbesar dalam kehidupan bukan Perang Badar, bukan Perang Salib, bukan Perang
Dunia berjilid-jilid, namun perang melawan hawa nafsu.

Perang melawan diri sendiri, jujur
pada diri sendiri yang berarti satunya pikiran perkataan dan nurani menjadi
sebuah sikap. Bila kita sudah mampu menundukkan ego diri dan memberikan
penghargaan setulusnya pada diri sendiri bukankah akan lebih mudah bagi kita
untuk mengapresiasi orang lain?

Tapi sedihnya yang sering terjadi
adalah hati takut akan borok diri, dan memerintahkan pikiran untuk menutupi dan
mulutpun mengeksekusi perintah itu dengan berbohong diri. Hmhh…

Maka ketika ada seorang teman
yang menginspirasi tulisan ini karena dia sering menghadiahi dirinya sendiri
ketika mencapai target-target yang dicanangkan. Bisa menerjemahkan buku 20
lembar per hari hingga kelar, sementara masih harus ngurusin anak dan suami,
beres-beres rumah serta menghandle toko buku online-nya, sehingga berhari-hari
harus begadang hingga Subuh menjelang, dan akhirnya buku itu kelar juga
diterjemahkan. Diapun menghadiahi dirinya (atau suaminya ya? tapi setahuku dia sering menghadiahi dirinya sendiri, CMIIW) sepotong kue coklat dan kue Sus. Wow!

Walaupun gift itu begitu
sederhana tapi betapa itu bermakna bagi dirinya, karena menghargai diri sendiri
atas pencapaian yang telah diselesaikan. Terkadang kita lupa dengan diri kita
sendiri, kurang menghargainya padahal banyak potensi diri yang patut untuk kita
apresiasi. Sometimes itu seperti vitamin dalam tubuh kita. Memanjakan diri
dengan sesuatu yang menyenangkan diri kita sendiri, selama itu membantu kita
menyegarkan jiwa kita, why not! Asal bukan bermewah-mewah, beda esensi lo!
Semua tergantung kemampuan masing-masing, jangan untuk beli makan aja susah pengen
nyenengin diri ke spa yang ratusan ribu rupiah. Itu namanya bunuh diri, mau
menang sendiri. Hehehe…

Dan pagi ini setelah kelarin
pekerjaan rumah sebelum kekantor : bisa nyuci baju, bisa siapin sarapan suami
dan anak walaupun beli jadi, bisa
nyuapin anak-anak walaupun dibantuin keponakan, bisa beres-beres kamar, bisa
mandi dengan nikmat, bisa berangkat ke kantor gak telat-telat banget, melalui pagi ini dengan pikiran riang, ringan, dan
bahagia, sudah cukup alasan bagiku untuk menghadiahi diriku semangkuk kecil
bubur candhil (bhs Jawa : Jenang Grendhul) favorit saya seharga 2500 perak
untuk sarapan. Sudah dua hari ini saya menginginkan bubur itu, dulu almarhumah
Mertuaku paling jago kalau bikin bubur itu, dan bubur yang kubeli tadi pagi
walaupun tak sama persis, namun bisa memuaskan keinginanku untuk menghadiahi diriku.

So, kenapa tak mulai memikirkan
hadiah apa yang paling pantas kita persembahkan buat diri kita sendiri hari
ini? Agar kita lebih bijak untuk menghargai dan mengapresiasi orang lain?.

Peringatan :
Setelah
membaca ulang tulisan dr paragraf atas hingga paragraf akhir, kayaknya ada yang
janggal dan berbau narsisme ya?

Salam Hebat Penuh Berkah
Siwi LH
cahayabintang. wordpress.com
siu-elha. blogspot.com
YM : siuhik

sumber : milis sekolah kehidupan

Gelisah Seorang Ibu

Bismillah..

Hari ini hujan yang telah lama tak hadir kembali mengguyur kotaku. Walau tak merata dan tak lama turunnya, namun cukuplah membawa kesegaran yang tlah lama tak menyapa.
Hari ini hujan bukan saja menyapa tanah di luar gedung, namun juga ada "hujan" di ruanganku. Hari ini tangisku pecah.

"Kak, pasien yang sudah 2 hari di rawat ini pembukaannya ngga maju – maju. Sudah di konsul ke dr.Mira, katanya di minta ke Salam (RS mitra kami_red) untuk USG. Kalau smua masih bagus, kita tunggu, tapi kalau bermasalah langsung di sectio. Tapi pasiennya ngga mau. Dia nangis terus dari tadi. Katanya mending dia pulang aja daripada di bawa ke rumah sakit", terang Bidan Nur kepadaku saat aku sedang menikmati santap siang bersama teman – teman di pantry kantor.

Segera kusudahi santap siang dan menuju ruang persalinan. Saat itu terlintas ada 2 nyawa yang akan melayang jika ibu ini bersikeras tidak mau ke rumah sakit. Galau hatiku.

" Mungkin dia makin stress kak, karena anaknya ini mau diambil saudaranya jika sudah lahir. Suaminya ngasi aja karena hidup mereka juga sudah susah" tambah bidan Nur lagi.
Makin tercekat hatiku.

Saat memasuki ruangan, aku yang biasanya bisa ceria menghibur pasien, kali ini seolah kehilangan kata – kata. Pemandangan yang ada di depanku membuat hatiku tercekat.

Di sudut ruangan, silvia yang masih berumur 9 tahun menangis sambil memeluk kakinya yang di lipat. Anak tertua dari Ibu Parida ini menangis karena melihat ibunya menangis. Sementara ibu Parida duduk dengan wajah yang membuatku terenyuh. Wajahnya tampak sangat pasrah dengan air mata yang luruh di pipinya. Pelan tangannya mengusap air mata dengan kain yang dia gunakan. Namun air bening itu jatuh dan jatuh lagi.

"Ibu kenapa ngga mau di bawa ke rumah sakit", tanyaku.
Ibu Parida Cuma menggeleng perlahan.

"Pulang aja ya bu", ujarnya perlahan.

"Kenapa bu? Kita USG aja dulu. Kita berdoa semoga masih bisa normal. Nanti ibu pulang kesini lagi ", bujukku.

"Saya ngga mau di operasi".

"Ibu ngga ada dana ya? Sudah la bu, jangan di pikirkan itu. Yang penting sekarang ibu dan bayi selamat. Kami yang akan menanggulangi biayanya. Lagian kan belum tentu di operasi", bujukku lagi.

Mendengar kata – kata ku, barulah beliau menganggukan kepalanya.
Alhamdulillah ... lega sekali rasa hatiku

"Bu, saya tidak akan izinkan anak saya di ambil", ujar bu Parida dengan wajah yang sulit aku terjemahkan maknanya.

"Iya bu, nanti kalau perlu saya bantu bicara dengan suami ibu ya", aku berusaha untuk menenangkan beliau.

Segera kuminta perawat untuk menyiapkan Ambulance yang akan mengantar ibu Parida ke Rumah Sakit.

Silvia belum juga berhenti menangis. Aku memanggilnya dan membujuknya untuk tidak menangis. Bergantian aku dan perawat memeluknya untuk membantu menenangkannya. Aku ajak bocah kelas 4 SD ini berbincang tentang sekolah dan adiknya untuk mengalihkan kesedihannya.

Belum lagi ibu Parida berangkat, ibu Ningsih yang sedang menunggu kelahiran anak pertamanya mengerang kesakitan. Duh Subhanallah berat perjuangan bunda tuk melahirkan buah hati amanah Allah.
Ku hampiri Ibu Ningsih dan memberikan sugesti agar beliau bersemangat dalam menghadapi proses persalinan ini. Suami yang mendampingi tak mampu berkata apa – apa. Hanya tangannya saja yang bergerak mengelis perut istrinya yang mulas. Wajah beliau tampak tegang.

Usai bu Parida berangkat dan bu Ningsih mulai tenang, aku kembali ke ruangan. Di ruangan yang mulai gelap karena mendung menyelimuti kotaku, air mataku mulai tumpah. Sengaja tak kuhidupkan lampu karena tak mau orang lain tau aku menangis.

Ya Allah, betapa berat beban Bu Parida. Sampai – sampai karena ketiadaan biaya dia jadi seperti tak punya harapan hidup lagi. Bahkan tak memikirkan nasib dirinya dan bayi dalam kandungannya.
Ditambah lagi dengan niat suaminya memberikan anaknya pada orang lain karena beban hidup yang tinggi.
Tak sanggup aku melukiskan galaunya hatiku melihat kenyataan ini.

Program Jamkesmas, Medan Sehat, Keluarga Harapan tak bisa mereka dapatkan entah karena aparat pemerintah di lingkungan mereka kurang peka atau apa, aku tak sanggup menguraikannya.

Jika saja kami bisa berbuat lebih. Namun hingga saat ini, kami hanya sanggup menolong persalinan normal di Rumah Bersalin Gratiis yang sederhana ini. Kami belum memiliki ruang operasi sehingga belum bisa melayani pasien yang harus mendapat tindakan operasi.

Dalam gelap, dalam diam aku terus menangis.
Ya Allah ... Kuatkan kami untuk terus bisa menyentuh dan memandirikan pada dhuafa.
Ya Allah ... Jadikanlah kami hamba MU yang terus bersyukur

Pukul 17.30 Ibu Ningsih melahirkan bayi perempuan. Namun resahku masih tersisa karena tangisan bayi masih seperti merintih. Perawat terus berupaya melakukan resusitasi bayi agar bisa menangis kencang.

Alhamdulillah usai USG, ibu Parida diperbolehkan kembali ke RBG dan kami melanjutkan perawatan dengan pantauan ketat dari dokter kandungan.
Saat ini, pembukaan ibu Parida juga sudah mengalami kemajuan dan mulas – mulas juga semakin sering.
Tak ingin rasanya pulang ke rumah hingga Bu Parida melahirkan dengan normal. Namun, ibunda tercinta juga harus mendapatkan hak dari anaknya ini. Karena jika tidak, beliau juga akan sangat gelisah menanti anaknya belum pulang se sore ini.

Hari ini ENGKAU memberikan sebuah sentuhan yang luar biasa bagi hamba MU ini ya Allah. Smoga hamba mampu memberikan karya yang terbaik agar ENGKAU dan RASUL MU tersenyum.

Medan, 5 Maret 2010
* Jangan Pernah berhenti mensyukuri smua nikmat NYA *

anty thahir

sumber : milis sekolah kehidupan

Template by : kendhin x-template.blogspot.com