Tuesday, March 9, 2010

Dibalik peran Sahabatku

Bismillah....

Matahari masih sepenggalah namun teriknya menelusupi ruang Sahabatku.
Sebagai seorang Manajer Sumber Daya Manusia dari sebuah BUMN di daerah,
tentu kebanyakan ya bertemu dengan karyawan. Tapi hari ini didepannya,
seorang laki-laki yang tengah menghiba, bukan karyawan. Orang itu
mengenakan baju meski kelihatan rapih nampak tersirat sangat
sederhana. Laki laki itu pensiunan Perusahaan tempatnya bekerja.

"Pak Manajer mohon maaf, saya datang kehadapan Bapak mau meminjam uang
sebesar Rp 3.500.000,- . "

Sahabat saya menjawab : " Bapak khan baru kenal saya, masak langsung
meminjam uang ?" Sentilnya " Kenapa Tidak pinjam ke teman, Saudara atau
ke tempat lain ?."

" Sudah Pak. Saya sudah putus asa, mereka semua menolak. Saya punya
hutang dimana-mana" Katanya memelas.

" Lho kalau punya hutang dimana-mana, bagaimana Bapak bisa mengembalikan
uang itu ? " Pensiunan itu menunduk dan bergumam," dengan uang Pensiun
sebulan sebesar Rp 850.000,- tentu memang berat untuk mengangsur.
Apalagi diman mana saya masih hutang".

"Untuk apa sih uangnya ? "

"Untuk membayar Uang Kuliah anak saya, Anak saya kuliah di UGM Yogya
Pak".

" Berapa bayaran kuliahnya" tanya sahabat saya.

" Tiga setengah juta Pak."

" Ini empat juta, bapak pakai, tidak usah hutang. Kalau benar- benar
untuk kuliah insya allah saya kasih. Saya akan bantu anak Bapak untuk
menyelesaikan kuliahnya". Bapak itu pulang dengan suka cita.

Hari lain, seorang uztadz datang, bilang pondoknya kesulitan pendanaan.
Sekarang ini sepi donatur. Dulu banyak, dan berasal dari kantor
sahabat Saya. Karena banyak yang pindah. Mereka biasanya menyumbang
beragam ada yang Seratus ribu, duaratus ribu, dsb.

" Dari Kantor ini, berapa total uang sumbangannya, Pak " Tanya sahabat
Saya.

" Kalau semua sekitar 1,5 juta sebulan, Pak ", Jawab Pak Uztadz.

" Ya sudah ini uang Rp 1,5 juta, bulan depan Bapak datang ke tempat
saya, Insya Allah saya akanrutin memberi 1,5 Juta".

Hari berikut, ada pengurus pesantren masih muda datang, mengemukakan
kesulitan dana operasional pengelolaan Pondok.

Dengan uangkapan ringan Sahabat saya berkata sambil menyerahkan selembar
amplop : " Ini uang sekedarnya. Nanti tiap bulan saya akan memberi tapi
jumlahnya tidak tetap, ya? " Katanya sambil menyerahkan amplop.

Hari yang berbeda, sekretarisnya bilang ada yg mau bertemu,
kelihatannya mau minta sumbangan.

" Apa tidak bisa dicarikan alasan agar tidak menemui saya? "

" Wah pak dia nangis nangis suami isteri, bilangnya akan menunggu sampai
Bapak datang kapan pun".

Akhirnya ia menyuruh masuk. Sepasang Suami Isteri masuk sambil
menundukk,

" Pak tolonglah kami Pak. Kata tetangga, untuk urusan anak sekoLah,
Bapak pasti membantu" Katanya " Saya sangat memerlukan Rp 8 juta ".

Sahabat Saya berkata dalam hati : " Wah saya salah ucap ya ....
maksudnya bukan untuk semua orang ......"

" Pak, anak saya kuliah di ITB. Saat ini mengalami kecelakaan dan harus
di operasi segera" Keduanya menangis dihadapan sahabat saya. " Saya
tidak punya uang sama sekali. Hanya kepada Bapak saya berharap Pak ".

"Hush , jangan begitu berharaplah pada Allah". Sahabat saya tergerak
hati. Ditelponnya isterinay yang sedang berada di Bandung. Suruh
mengecek kebenarannya. Kebetulan Saudara Isterinya dekan di ITB. Dan
memang benar anak itu mengalami kecelakaan, dan sudah dibantu Kampus
termasuk asuransi. Masih kurang 4,5 juta.

Akhirnya keduanya disuruhnya berangkat menggunakan travel untuk Menemui
anaknya ?."

" Pak Bagaimana biaya operasinya ? "

" Kampus membayar, Isteri saya nanti yang akan menutupi kekurangannya" .

Hari-hari telah berlalu.

Suatu malam, sekitar jam 10 malam. Sahabat Saya tersadar, dia harus
transfer uang. Anaknya kuliah di UGM dan harus bayar uang kuliah. Hari
ini terakhir. Saat dia memasukkan kartu ke atm, teringat dia pada
pensunan yang datang kekantornya beberapa waktu lalu.

Setelah selesai transfer, tanpa pikir panjang, dia ambil uang cash. Dia
berpikir bahwa pensiunan itu pasti juga membutuhkan uang kuliah untuk
anaknya.

Kemudian ditelusurinya malam yang lengang, dicarinya rumah pensiunan
itu. Setelah muter muter dan bertanya akhirnya ditemukan rumah yg
sederhana. Dengan pagar separoh yang sudah terkunci.

Setelah di mengetok ngetok pagar beberapa lama, seorang laki laki
bersarung dan tangannya memegang tasbih menyambutnya. Betapa
terkejutnya saat mengetahui Sahabat Saya yang datang.

" Oh Pak mari masuk pak, ada apa pak malam-malam ?".

Setelah duduk, akhirnya sahabat saya mengatakan minta maaf karena malam
malam datang.

" Sasya tadi dari ATM, mentransfer uang kuliah anak saya" Kata sahabat
saya "Tiba tiba Saya teringat Bapak"

Sahabat saya melanjutkan : " Begini pak saya kan telah berjanji mmemberi
bapak uang untuk kuliah anak bapak. Ini uangnya".

Orang tua itu mengalirkan airmatanya di ujung mata, tak bisa berkata
kata

" Subhanallah Pak " akhirnya dia berkata masih terbata " Pak, saya sudah
di titik hampir putus asa. Tadi anak saya mestinya berangkat ke Yogya,
tetapi tidak mau. Itu dia di kamar meringkuk. Dia bilang kalau belum
bawa uang kuliah dia tidak akan pergi"

" Saya hanya mampu mengadu pada Allah. Saya serahkan sepenuhnya pada
Kekuasaan Allah. Saya hanya minta pada NYA. Sudah beberapa jam saya
berada diatas sajadah Pak. ".

.

Dipanggilnya anaknya. Kemudian setelah diberitahu siapa Sahabat saya,
anak itu mencium tangan dan mengucap terima kasih.

" Berterimakasihlah pada allah saya hanya melantarkan saja." Kata
sahabat saya lembut. Dan kemudian dia pamit.

============ ========= ========= ========= ========= ====

Terimakasih sahabatku, semoga yang engkau lakukan memberi Inspirasi
kepada yang lain.

Jakarta akhir Februari 2010.

Hudi Darminto.

Hudie_de@yahoo. com

(( Renungan sahabat saya : Ini pertanda dari allah, untuk inilah dia
dipindah kesini, ditempat yang lama gajinya besar sementara tak ada
yang meminta karena didaerah terpencil. Setelah pindahdengan gaji yg
jauh lebih kecil dia banyak disuruh allah untuk memberi)).

allah untuk memberi)).

Hudi Darminto

Rahasia kehidupan adalah memberi

*****

sumber : milis FLP

0 comments:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com